Minggu, 15 Maret 2009

Materi Pengajian anshar

BAB SHALAT

Dan jadikanlah oleh kalian sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (al-Baqarah :45)

Ayat di atas menjelaskan dua kunci sukses orang Islam, yaitu sabar dan shalat.
• Sabar artinya tidak terburu-buru, siap menerima segala keadaan, baik susah maupun senang dan pantang berputus asa.
• Shalat ialah Do’a yakni sarana perhubungan manusia dengan Allah swt.
• Sabar dan shalat akan melahirkan sikap tawakal, yakni menyerahkan segala perkara kepada Allah setelah maksimal berusaha.
Kedudukan shalat dalam islam adalah sebagai tiang agama, oleh sebab itu barang siapa meninggalkan shalat ia sendiri telah merobohkan bangunan agama dalam dirinya.
Adapun shalat itu terdiri dari dua macam, yaitu shalat fardu/wajib dan shalat sunnah dan dalam pengkajian kali ini kita akan membahas shalat-shalat sunnah.




1. Pengertian
Sunnah : Kebiasaan, perilaku, jalan hidup yang dilakukan oleh rasululloh saw.
 Sunnah Fiqih : Suatu pekerjaan syari’at yang dilakukan mendapat pahala dan bila tidak dikerjakan tidak berdosa.
 Maka shalat sunnah yang dimaksud ialah shalat yang biasa dilakukan oleh rasulullah di luar shalat fardu.

2. Macam-macam Shalat sunnah
A. Shalat sunnah Mu’akkad

1. Shalat sunnah rawatib, yaitu shalat sunnah yang mengikuti shalat fardu, adapun yang dilakukan sebelumnya disebut Sunnah Qobliyyah dan sesudahnya disebut Ba’diyyah.

Dasar Hadisnya :
Dari Abdullah bin Umma, ia berkata,saya ingat dari rasululloh saw. Dua rokaat sebelum lohor, dua rokaat sesudah lohor, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh ( HR Bukhori Muslim).

Shalat Wajib Sunnah Qobliyyah Sunnah Ba’diyyah
Dhuhur 4 atau 2 rakaat 2 rakaat
Asar - -
Magrib - 2 rakaat
Isya - 2 rakaat
Subuh 2 rakaat -

Keterangan :
Shalat sunnah 2 rakaat sebelum maghrib dan Isya yang biasa kita lakukan ialah do’a atau shalat antara adzan dan iqomah “ dari Annas ra. Berkata bahwa rasulullah saw bersabda do’a seseorang yang dilakukan antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak”.
Adapun orang bisa melakukan shalat sunnah subuh setelah shalat subuh karena keterlambatan mengambil dasar hadis sbb:
” Dari Aisyah ia berkata : tidak ada salat sunnah yang lebih dipentingkan oleh nabi saw, selain dua rakaat sebelum subuh. ( HR Bukhori Muslim).

B. shalat sunnah ghair mu’akad ( yang bisa dilakukan sesuai dengan keperluan hidup kita)

1. Shalat sunnah ghair mu’akkad meliputi
2. Shalat tahiyatul Masjid
3. Shalat sunnah ketika akan bepergian
4. Shalat sunnah wudu
5. Shalat sunnah duha
6. Shalat sunnah tahajud dan witir
7. Shalat sunnah tarawih
8. Shalat sunnah Istikhoroh
9. Shalat sunnah hajat
10. Shalat sunnah Hari raya
11. Shalat sunnah Istisqo
12. Shalat sunnah Gerhana
13. Shalat sunnah Tasybih
14. Shalat sunnah Mutlak

Mengenai shalat sunnah Mutlak rasulullah saw bersabda, “ shalat itu adalah suatu pekerjaan terbaik, banyak ataupun sedikit´( Ibnu Majjah). Contoh dalam jemaat, telah diprintahkan shalat Nafal 2 rakaat setiap hari untuk kemenangan Khilafat kita.

3. waktu - waktu terlarang untuk shalah
Sebagaimana telah disebutkan diatas ada shalat sunnah mutlak yang tidak ditentukan waktunya, semua waktu boleh dilaksanakan kecuali waktu-waktu berikut ;
1. Sesudah shalat subuh sampai terbit matahari
Nabi saw telah melarang salat sesudah salat subuh hingga terbit matahari”( Bukari-Muslim)
2. Sesudah salat asar sampai terbenan matahari
Dari abu Hurairoh : Rasulullah saw telah melarang salat sesudah salat asar ( HR Bukhori)
3. Tatkala Istiwa ( tengah hari) selain hari Jum’at
Dari abu Hurairoh : Rasulullah saw telah melarang salat pada waktutepat tengah hari sampai tergelincir matahari kecuali hari jum’at. ( HR Abu Daud)
4. Tatkala terbit matahari sampai matahari setinggi tombak (jam Zawaliyah)
5. Tatkala matahari hampir terbenam sampai terbenamnya.
Dari Uqbah bin Amir, Rasululloh saw melarang shalat pada tiga tempat 1. tatkala terbit matahari sampai tinggi 2. tatkala tengah hari tepat sampai tergelincir matahari. 3 tatkala matahari hampir terbenam ( HR Muslim)


4. beberapa perbedaan

Takbir
“ Dari Hz. Umar “ maukah kamu aku tunjukan bagaimana cara rasulullah saw salat. “ beliau mengangkat kedua tangannya hanya pada permulaan shalat ( takbiratul Ikhram)
Bismillah di sirkan ( dibaca Pelan)
” Hz. Aisyah ra meriwayatkan Rasulullah saw. Memulai shalat dengan Allohu Akbar dan membaca dengan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin (muslim misykat ha.75)
Qunut.
Hz. Annas ra meriwayatkan bahwa nabi saw melakukan do’a qunut satu bulan, kemudian beliau saw tidak lakukan ( abu Daud-Miskat h.114).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar